Wednesday, May 30, 2012

Bukan bicaraku,namun Kalam dariNya Yang Satu!


Duhai Pemimpin,Aku tidak melihat dimana agama dalam dirimu.. disaat..

 ‘Yang Mungkar Engkau Serukan,Yang Makruf Engkau Nahyukan’

    Bukanlah ia suatu yang baru mendatang,bukan jua suatu ajakan dan nasihat yang baru tiba dan bukan juga satu panduan yang baru kita jumpa,bahkan sudah lebih 1400 tahun ia datang dengan penuh kemuliaan bersama wasilah Rasul mulia,Junjungan Besar Baginda Muhammad s.a.w.

   Kebenaran dari setiap kepalsuan,jawaban dari setiap pertanyaan,kesenangan dari setiap kesulitan,ia hadir lengkap,melengkapkan kehidupan insani.Hakikatnya ia suatu ‘pakej’ modul yang diperlukan setiap yang bergelar insan dalam melayari bahtera kehidupan.

    Ia bukanlah sebuah manuskrip ciptaan insan,bukan jua satu madah pujangga nukilan seniman,bahkan padanya segala keizzahan yang tiada tandingan.Ia Al-Quran,Kitab Suci,Kalam mulia,teragung dari Tuhan Sekalian Alam!..Dialah Dzat yang tiada tandingan.!

   Nah..Jadi..siapa kita untuk lebih dari Tuhan?siapa kita untuk menidakkan kalamNya?siapa kita untuk mempermainkan tiap hukum yang ditentukan?..

    Perhatikan,perintahNya ada menyuruh berbuat baik dan mencegah kemungkaran dan menjadi kewajiban bagi tiap-tiap orang yang beriman.

(QS. 3: 104): “Adakanlah tiap-tiap kamu ummat yang mengajak kebaikan menyuruh mengerjakan yang benar dan melarang membuat yang salah. Mereka itulah orang orang yang beruntung.”

     Ayat ini wajib dilaksanakan,disiarkan secara teratur luas, selaras dengan tempat, masa keadaan untuk membawa ummat manusia ke jalan kebaikan. Menyuruh mengerjakan yang benar dan melarang melakukan yang salah.

     Kemungkaran yang semakin mengikat kita saat ini, sehingga kita tidak mampu lagi menyuruh berbuat kebaikan adalah kerana semakin rosaknya aqidah kita. Kembali kita telusuri kenapa aqidah ummat Islam jadi merosot. Bahkan di antara kita ada yang aqidahnya betul-betul tidak mampu lagi untuk dinilai.

     Kita tertanya-tanya,mengapa dikalangan ummat Islam sendiri rasa cinta terhadap ajaran agamanya sangat tipis?

   Mengapa tidak kita perhatikan,aneka produk (barang), seni musik, atau apa saja yang merupakan buah karya selain Islam telah juah meresap kedalam jiwa dan ruhani insane yang bergelar Islam sendiri. Bahkan ada yang merasa rendah diri dan ortodoks jika memakai apa saja yang yang dibawa dari acuan Islam. Sungguh menyedihkan.

   Mungkin untuk menegakkan kebenaran kita perlu berkorban. Tapi apakah menegakkan kebenaran tanpa mencegah kemungkaran dapat menjadikan ummat Islam menjadi murni kembali moral dan luhurnya akhlak mereka?

   Sesungguhnya tidak dapat disangkal lagi, “Amar makruf,nahyu mungkar” merupakan perintah Allah yang harus dikerjakan sekaligus. Keadilan dan kebenaran yang ditegakkan tanpa mencegah atau bahkan menghancurkan kemungkaran akan tetap membawa kita ke alam kesesatan.

   Seandainya sesebuah negara dikemudi oleh orang yang tidak mengerti Allah dan agama dan tetap berkiblat pada yang selain Islam maka perhatikanlah moral insane khususnya anak muda dan belia akan semakin dan terus dalam kebobrokan yang dahsyat!

   Tanpa sedar telah banyak kita  menciptakan banyak kemungkaran di mana-mana. Kebenaran telah pun ditertawakan dan diinjak-injak. Tiada jalan keluar dari masalah ini melainkan dengan kita kembali berpegang teguh dengan kerangka dan bingkai pandangan Allah s.w.t,serta memetik panduan daru Baginda Muhammad s.a.w.Itulah sebaik-baik pegangan!


       "hiduplah berpaksikan kalimah mulia ini yang padanya ada keagungan dan kemuliaan"